LASER Community "Ajang Exppresi, Informasi, Jejaring Pertemanan & Control Social . Sekretariat : JL.Raya Kampak munjungan Km.04 Trenggalek. Cp : 081 259 55 66 78

Rabu, 03 November 2010

Kenakalan Remaja


Kenakalan Remaja


Oleh: AnneAhira.com Content Team

SHARE :   Facebook     Twitter

Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya.

Para ahli pendidikan sependapat bahwa remaja adalah mereka yang berusia 13-18 tahun. Pada usia tersebut, seseorang sudah melampaui masa kanak-kanak, namun masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Ia berada pada masa transisi.

Definisi kenakalan remaja menurut para ahli

  • Kartono, ilmuwan sosiologi
    Kenakalan Remaja atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah juvenile delinquency merupakan gejala patologis sosial pada remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial. Akibatnya, mereka mengembangkan bentuk perilaku yang menyimpang".

  • Santrock
    "Kenakalan remaja merupakan kumpulan dari berbagai perilaku remaja yang tidak dapat diterima secara sosial hingga terjadi tindakan kriminal."

Sejak kapan masalah kenakalan remaja mulai disoroti?

Masalah kenakalan remaja mulai mendapat perhatian masyarakat secara khusus sejak terbentuknya peradilan untuk anak-anak nakal (juvenile court) pada 1899 di Illinois, Amerika Serikat.

Jenis-jenis kenakalan remaja

  • Penyalahgunaan narkoba
  • Seks bebas
  • Tawuran antara pelajar

Penyebab terjadinya kenakalan remaja

Perilaku 'nakal' remaja bisa disebabkan oleh faktor dari remaja itu sendiri (internal) maupun faktor dari luar (eksternal). Faktor internal:
  1. Krisis identitas
    Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi. Pertama, terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam kehidupannya. Kedua, tercapainya identitas peran. Kenakalan ramaja terjadi karena remaja gagal mencapai masa integrasi kedua.

  2. Kontrol diri yang lemah
    Remaja yang tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah laku yang dapat diterima dengan yang tidak dapat diterima akan terseret pada perilaku 'nakal'. Begitupun bagi mereka yang telah mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut, namun tidak bisa mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan pengetahuannya.

Faktor eksternal:
  1. Keluarga
    Perceraian orangtua, tidak adanya komunikasi antar anggota keluarga, atau perselisihan antar anggota keluarga bisa memicu perilaku negatif pada remaja. Pendidikan yang salah di keluarga pun, seperti terlalu memanjakan anak, tidak memberikan pendidikan agama, atau penolakan terhadap eksistensi anak, bisa menjadi penyebab terjadinya kenakalan remaja.
  2. Teman sebaya yang kurang baik
  3. Komunitas/lingkungan tempat tinggal yang kurang baik.

Hal-hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi kenakalan remaja:

  1. Kegagalan mencapai identitas peran dan lemahnya kontrol diri bisa dicegah atau diatasi dengan prinsip keteladanan. Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin figur orang-orang dewasa yang telah melampaui masa remajanya dengan baik juga mereka yang berhasil memperbaiki diri setelah sebelumnya gagal pada tahap ini.
  2. Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya untuk melakukan point pertama.
  3. Kemauan orangtua untuk membenahi kondisi keluarga sehingga tercipta keluarga yang harmonis, komunikatif, dan nyaman bagi remaja.
  4. Remaja pandai memilih teman dan lingkungan yang baik serta orangtua memberi arahan dengan siapa dan di komunitas mana remaja harus bergaul.
  5. Remaja membentuk ketahanan diri agar tidak mudah terpengaruh jika ternyata teman sebaya atau komunitas yang ada tidak sesuai dengan harapan.

Selasa, 02 November 2010

Artikel Menarik Kebohongan Tentang Seks


Artikel, Menarik, Kebohongan, Tentang, Seks
Dewasa ini pengertiang tentang seks yang sebenarnya telah banyak diartikan dengan salah dan sebaliknya malah digunakan untuk kepentigan yang sangat keliru. Oleh karena itu yang akan dibahas dalam artikel ini adalah menguak kebohongan tentang seks, yang nota-benenya nih banyak disalah artikan oleh para remaja.
Remaja sendiri adalah suatu bagian komunitas masyarakat yang sebenarnya tidak mutlak seratus persen disalahkan tentang penyalahgunaan pengertian seks ini. Sebenarnya sih, kalau menurut pribadi nih, faktor utama yang sangat mempengaruhi adalah lebih disebabkan oleh lingkungan disekitar remaja itu sendiri, sehingga mendorong perbuatan yang menyalahgunakan pegertian seks itu sendiri.
Menyinggung tentang seks, tentu kita ingin-nya kan cerdas secara seksual! Nah jika kita merasa mengaku cerdas secara seksual, maka kita juga harus berani dan tegas untuk menyanggah kebohongan yang sering kita dengar selama ini tentang hubungan seksual itu sendiri. Berikut ini beberapa kebohongan tentang seputar hubungan seksual yang mungkin pernah atau sering kita dengar di tengah opini lingkungan tempat kita tinggal:
***Seks sebagai pernyataan cinta
Nah ini nih yang sering menjadi perdebatan di kalangan remaja wanita. Banyak yang beranggapan dengan melakukan hubungan seks maka dapat diartikan sebagai ungkapan rasa kasih sayang. Biasanya cwek-cwek ABG masih memilki asumsi seperti ini nih, sehingga tak jarang bersedia melakukan hubungan pra-nikah dikarenakan sebagai perwujudan pembuktian mencintai pasangannya. Memang ada benarnya, jika seks diartikan sebagai salah satu ungkapan rasa kasih sayang dan cinta, namun dengan syarat ada komitmen yang kuat dan rasa tanggung jawab untuk melakukan hal tersebut, salah satunya dengan cara membuat komitmen untuk menikah. Di luar dari itu, seks sangat tipis jika diartikan sebagai bukti rasa cinta.
***Seks membuktikan existensi diri
Nah, kalau untuk hal yang satu ini biasanya lebih di alami oleh kaum cowok. Dengan melakukan seks maka dirinya beranggapan telah mampu melakukan sesuatu dan dapat lebih dihargai oleh teman-temannya (naik-kin gengsi dalam bahasa gaulnya maksudnya…). Sehingga pemikiran keliru ini menjadi kebiasaan buruk dech,… Missal dengan beranggapan bahwa semakin banyak melakukan seks maka semakin mampu  dan makin hebat dirinya untuk melakukan sesuatu yang lainnya dengan tingkat percaya diri yang lebih tinggi.
Hmm,…Ingat pembuktian bahwa diri kita hebat dan exist memang bagus untuk dapat memenangkan kompetisi dalam kehidupan yang keras ini, namun jika dilakukan dengan hanya banyak melakukan hubungan seks dengan ganti-ganti pasangan merupakan cara yang sangat salah. Malah banyak hal negatif yang datang tidak undang kok! Seperti penyakit kelamin, resiko hamil, dll. Masih banyak cara yang lebih konstruktif dan tentu sangat dianjurkan untuk menentukan bahwa diri kita hebat.
***Seks itu unik maka harus dicoba
Nah dalam hal ini maksudnya, banyak diantara remaja beranggapan bahwa ciuman, seks itu adalah suatu barang baru atau ketrampilan baru, sehingga harus dicoba secepatnya sebelum akhirnya akan dipakai terus menerus! Anggapan ini tentu saja sangat-lah tidak benar. Karena sebenarnya seks tersebut adalah salah satu insting dari manusia yang dapat dilakukan tanpa harus dipelajari atau di-training terlebih dahulu (Kalau belajar nyetir mobil, nah ini baru harus dipelajari,…he4x Lol).
***Seks bermasalah? (Cerai?)
Tentu kita sering mendengar salah satu yang menyebabkan perceraian adalah mandek-nya hubungan seks. Memang seks dalam rumah tangga sangatlah penting, namun sebaiknya dicerna kembali apa sih hakekatnya membina rumah tangga itu pada awalnya? Tentu jawaban yang paling ideal karena adanya rasa kasih sayang antar pasangan dan sebagai komitmennya diwujudkan dengan cara menikah kan! Sehingga tentu sangat disayangkan jika ada perceraian dikarenakan seks tidak berjalan dengan baik, hal ini tentunya sangat mereduksi arti pentingnya cinta sebagai landasan untuk menikah itu sendiri.
Kalaupun di dalam rumah tangga seks tidak berjalan dengan baik, namun karena kita beranggapan bahwa sexs bukan segala-galanya maka hal tersebut tidak menjadi masalah, malah akan lebih mudah diselesaikan karena masih adanya komunikasi yang baik atar pasangan, sehingga masalah hubungan seks tersebut dapat dibicarakan baik-baik dan dicari solusinya bersama-sama tanpa harus menempuh jalur perceraian.
***Seks pra-nikah mendewasakan
Banyak remaja berpikiran bahwa dengan melakukan seks maka akan menjadikan dirinya lebih dewasa dalam kehidupan sehari-hari, semakin banyak melakukan seks maka semakin baik dalam mendewasakan diri. Tentu hal ini adalah opini yang sangat salah dan merupakan salah satu dari jenis kebohongan seks yang sering kita dengar. Banyak hal dan faktor yang dapat menyatakan seseorang telah dewasa atau belum, salah satunya dengan melihat pola tingkah laku, pola pikiran, mampu bertanggung jawab atau tidak, dll. Jadi, seks bukan ukuran untuk menyatakan seseorang dewasa atau tidak-nya!
gaya berhubungan seksual, www seks com, www sek com, Cara melakukan seks, gambar sek, cara berhubungan seks, cerita seks, baju batik remaja, cara untuk kuat dalam melakukan seks, gaya dalam seks

Minggu, 04 Juli 2010

SEJARAH KOTA KAMPAK, TRENGGALEK

KOTA Kampak merupakan salah satu Kecamatan dari Kabupaten Trenggalek, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kampak terletak 18Km sebelah selatan kota Trenggalek. Kampak dikelilingi kecamatan Munjungan,Watulimo,Gandusari,Dongko dan Karangan. Kecamatan Kampak mayoritas daerah perbukitan dan hanya sebagian kecil dataran rendah yang merupakan sebuah lembah yang dibelah 2 sungai. Mata pencaharian mayoritas penduduknya petani sawah dan hutan lainnya pedagang dan pegawai negeri. Karena sulitnya mencari lapangan kerja banyak pemuda dan pemudinya merantau baik ke kota besar,luar jawa maupun ke luar negeri untuk jadi TKI. Mungkin memang dari sejarahnya Kampak adalah tempat pelarian dan bukan tempat yang ramah untuk mencari nafkah.

Asal Usul Kampak
Menurut penelusuran sejarah Kampak sudah ada dan pernah disinggahi manusia sejak jaman Pra Sejarah. Banyak bukti-bukti sejarah yang membenarkan bahwa Kampak pernah jadi daerah yang pernah disinggahi manusia Pra Sejarah diantaranya batu-batuan jaman Pra Sejarah. Namun untuk sampai pada Kapan Nama Kampak mulai dipakai, sampai sekarang belum ada penelitian yang mengarah pada pencarian asal usul Nama Kampak. Yang ada selama ini hanya cerita rakyat apa maksud dari kata Kampak. Ada 2 versi menurut cerita rakyat. Yang pertama arti kata Kampak adalah Perampok yang menurut bahasa Jawa Kuno memang artinya Kampak. Yang Kedua Ampak-ampak juga dari bahasa Jawa Kuno yang berarti Kabut Gelap yang menutupi Hutan Kampak sehingga tidak ada yang berani memasukinya. Dari 2 kata ini secara logika sebenarnya sudah bisa ditebak. Orang jaman dahulu terkenal kesaktiannya,jangankan memasuki kabut gelap memasuki gua yang gelap dan hutan belantara biasa dilakukan orang jaman dahulu. Terkecuali dalam Kabut gelap itu ada sesuatu mungkin itulah yang jadi penyebab ketidakberanian orang-orang memasuki hutan Kampak. Jawaban yang mendekati kebenaran teori ini adalah Hutan Kampak merupakan Sarang Perampok. Lantas Perampok dari mana dan kenapa harus bersarang di hutan Kampak? Inilah yang dengan sepenggal pengetahuan saya akan coba saya ungkapkan. Menurut cerita rakyat juga, ketika masih jaman Hindia Belanda tak ada orang yang berani memberi tempat penginapan kepada warga Kampak apabila bepergian kemalaman ke daerah Tulungagung atau Ponorogo kabupaten yang mengapit Trenggalek. Dari sini sudah jelas,memang sejak dahulu Kampak sudah ditakuti karena Sarang Rampoknya.

Menurut Prasasti Kampak yang pernah ditemukan di Sumber Ngudalan Dukuh Kampak Desa Karangrejo, tertulis karena rasa terimakasih Mpu Sindok kepada warga telah ikut membantu perjuangannya maka warga Perdikan Kampak yang wilayahnya ke selatan sampai Laut Selatan mendapat Tanah Bebas Pajak pada masa pemerintahannya. Angka tahun yang tertera dalam prasasti itu adalah 851 Syaka/929 Masehi, artinya menurut catatan sejarah Tahun itulah pertama kali Mpu Sindok berkuasa. Dari sini sudah jelas, sejak kapan Kata Kampak dipakai. Sejak ada prasasti itulah kata Kampak dipakai dengan adanya kata-kata Perdikan Kampak. Jadi jelasnya Kampak umurnya lebih tua dari nama kabupaten Trenggalek. Kenapa Mpu Sindok menamakan daerah ini dengan Perdikan Kampak? Inilah yang coba saya ungkap dengan keterbatasan pengetahuan saya menggunakan pengetahuan batiniah sebagai penduduk asli Kampak.

Akibat dari konflik yang terus terjadi di Kerajaan Mataram,Mpu Sindok menyadari perlunya sebuah kekuatan/prajurit/tentara siluman yang siap mempertahankan Kerajaan Mataram dari kehancuran. Dari pengembaraannya sampailah Mpu Sindok di daerah lembah yang dibelah 2 buah sungai dan dalam lembah itu hidup para pertapa dan penduduk yang masih sedikit. Sampai di sini Mpu Sindok merasakan ketenangan dan kedamaian hidup. Di Lembah ini Mpu Sindok juga memperdalam pengetahuan batinnya agar lebih dekat dengan Sang Pencipta. Setelah dirasa cukup maka pulanglah kembali dia ke pusat Kerajaan Mataram karena waktu itu dia masih jadi Pembesar Kerajaan. Setiap ada kesempatan Mpu Sindok datang ke Lembah Kampak dengan membawa sedikit demi sedikit pengikutnya untuk dididik dan digembleng di Lembah Pertapaan Kampak sampai jadi kekuatan siluman yang suatu saat bisa di andalkan. Kenapa saya sebut Kampak daerah Pertapaan karena sebelum peristiwa G30 S banyak batu-batu tua yang menggambarkan daerah ini sebelumnya daerah pertapaan. Penduduk sekitar setiap ada acara atau pra/pasca panen datang ke tempat batu-batu itu berada untuk mengadakan selamatan.
Kemudian datang serangan hebat dari Kerajaan Sriwijaya dan Sekutunya di Tanah Jawa sehingga Kerajaan Mataram hancur lebur. Memang sudah lama permusuhan Kerajaan Mataram dengan Kerajaan Sriwijaya semenjak kekalahan Balaputra Dewa dari Rakai Pikatan kemudian melarikan diri ke Sriwijaya dan menjadi raja Sriwijaya. Mpu Sindok dan para pembesar kerajaan yang masih hidup melarikan diri ke Lembah Kampak dan mempersiapkan Teror untuk menghancurkan Kerajaan Boneka Sriwijaya. Laskar-laskar Kampak yang terdiri dari penduduk Perdikan Kampak dan sisa-sisa tentara Kerajaan Medang/Mataram mulai menebar teror dengan Merampok setiap Upeti/Pajak yang akan dikirim ke Kerajaan Boneka Sriwijaya. Mulai saat itulah Kampak/Rampok mulai dikenal semua orang karena keganasannya. Barang-barang hasil rampokan ini disimpan untuk biaya perjuangan selanjutnya menegakkan Kerajaan Medang/Mataram kembali. Tak ada yang berani memasuki wilayah Kampak karena kabutnya dan banyaknya jebakan sehingga pada saat itu dan selanjutnnya Kampak ditakuti oleh semua penduduk Jawa yang mendengarnya. Sampai pada akhirnya terjadi pertempuran hebat antara pasukan Sriwijaya dan Laskar Kampak/Mpu Sindok di daerah Anjuk Ladang(Nganjuk) dan kemenangan diraih pihak Mpu Sindok kemudian diabadikan dalam sebuah prasasti yang sekarang jadi Hari Jadi Kabupaten Nganjuk dan sebutan asal muasal Nganjuk.

Setelah kemenangan ini Mpu Sindok,seluruh punggawa mataram dan keluarga yang masih tersisa para prajurit beserta barang-barang kerajaan mataram mencari tempat baru untuk dijadikan Istana Baru Kerajaan Medang/Mataram. Sampailah pada daerah Tamwlang kemudian didirikan Istana Sementara kemudian pindah lagi ke Watugaluh/Megaluh(Jombang) disinilah Istana Kerajaan Medang/Mataram baru dibangun dan Mpu Sindok menggunakan Wangsa Baru Isyana karena mungkin memang Mpu Sindok bukan termasuk Wangsa Sanjaya sebagaimana pendahulunya. Gelar Mpu Sindok adalah Sri Icana Wikramadharmottunggadewa, dengan Lambang Kerajaan TRISULA terbalik. Banyak peninggalan Mpu Sindok disamping prasasti diantaranya sebuah situs percandian di kaki Gunung Welirang Mojokerto yang yang sampai saat ini belum diteliti oleh pihak purbakala karena konflik dengan pengelola TAHURA sebagaimana wilayah hutan di kaki Gunung Welirang ditetapkan sebagai Taman Nasional.

Dari uraian tadi kiranya ada kaitan antara Prasasti Kampak dan Prasasti Anjuk Ladang dan menurut saya pembuatan Prasasti tersebut bersamaan mengingat dari Tahun Pembuatannya dan Historisnya. Jadi seandainya pihak Pemkab Kabupaten Trenggalek ingin menetapkan Hari Jadi Trenggalek yang lebih tua maka Prasasti Kampak dan Prasasti Anjuk Ladang jadi acuannya karena selama ini yang dipakai adalah Prasasti Kamulan pada masa Raja Kertajaya dari Kerajaan Kediri, padahal jauh sebelum itu Perdikan Kampak sudah jadi Tempat Pelarian Mpu Sindok yang tentunya punya nilai Historis yang lebih tinggi. Menurut saya sepantasnya Hari Jadi Trenggalek(Kampak) sama dengan Hari Jadi Kabupaten Nganjuk karena menurut Historis kenapa Prasasti dikeluarkan. Karena Prasati Kampak tidak ada tanggal dan bulan pembuatannya, maka acuannya adalah Prasasti Anjuk Ladang yang ada tanggal dan bulan pembuataanya.

Kiranya pengungkapan Sejarah Kampak diatas adalah sepenggal pengetahuan penulis ditambah dengan catatan sejarah, cerita rakyat, dan olah batin penulis menembus dimensi masa lalu. Ada kurang dan lebihnya saya sebagai manusia biasa tak luput dari salah dan lupa. Tulisan di atas setidaknya bermanfaat bagi semua yang ingin menggali Sejarah Kampak yang memang belum ada dalam buku sejarah apapun. Inilah wujud kecintaan penulis pada tanah kelahirannya dan penduduk Kampak secara keseluruhan juga Trenggalek pada umumnya. Sebenarnya menurut penulis Kampak adalah Situs Sejarah yang ikut membentuk Tatanan Kerajaan sampai terbentuk Negara Indonesia sekarang. Banyak Situs di Kampak yang belum terungkap sampai misterinya, termasuk Pelarian Raja Airlangga yang pernah sampai di Kampak mengikuti kisah Leluhurnya Mpu Sindok yang sampai sekarang belum terungkap dan semoga suatu saat bisa terungkap dengan ditemukannya catatan sejarah berupa prasasti(menurut penulis). Wassalam….

Jumat, 23 April 2010

Semar Titisan Shang Hyang Bhatara Ismaya

Semar Titisan Shang Hyang Bhatara Ismaya



Semar adalah titisan Shang Hyang Bhatara Ismaya yang sebelumnya hidup di alam Sunyaruri. Turun ke dunia dan manitis di dalam diri Janggan Semarasunta seorang abdi dari Sapta Arga, mengingat bersatunya antara Bhatara Ismaya dan Janggan Semarasunta kemudian populer dengan nama Semar yang merupakan penyelenggaraan Ilahi. Maka kemunculan tokoh Semar diterjemahkan sebagai kehadiran Sang Pencipta dalam kehidupan nyata. Dengan cara yang tersamar penuh misteri.

Dari bentuknya saja tokoh ini memang sulit untuk ditebak atau tidak mudah untuk diterka. Wajahnya adalah wajah laki-laki. Namun badannya serba bulat, payudara montok seperti layaknya seorang wanita. Rambut putih dan kerut wajahnya menunjukkan bahwa ia telah berusia lanjut, namun rambutnya yang dipotong kuncung seperti anak-anak. Bibirnya berkulum senyum, namun matanya selalu mengeluarkan air mata. Ia menggunakan kain sarung bermotif kawung, memakai sabuk tampar, seperti layaknya pakaian yang digunakan oleh kebanyakan abdi. Namun bukankah ia adalah titisan dari Bhatara Ismaya seorang Dewa anak dari Shang Hyang Wasisa Pencipta Alam Semesta seperti yang telah kita lihat dalam urutan asal usul manusia sejak dari Shang Hyang Tunggal?

Dengan bentuk dan gambaran yang demikian, dimaksudkan bahwa Semar selain sebagai sosok yang syarat misteri, Ia juga sebagai simbol kesempurnaan hidup. Di dalam Semar terdapat karakter wanita , karakter laki-laki, karakter anak-anak dan karakter orang dewasa atau orang tua. Ekspresi gembira dan ekspresi sedih bercampur menjadi satu. Kesempurnaan tokoh Semar menjadi lengkap ditambah dengan jimat Mustika Manik Astagina, pemberian Shang Hyang Wasisa atau Shang Hyang Tunggal , yang disimpan dikuncungnya. Jimat tersebut mempunyai delapan daya yaitu: terhindar dari lapar, ngantuk, asmara, sedih, capek, sakit panas, dan dingin. Delapan kasiat dari jimat Mustika Manik Astagina tersebut dimaksudkan untuk menggambarkan bahwa, walaupun Semar hidup didalam alam kodrad, Ia berada diatas kodrad itu sendiri. Ia adalah simbul misteri kehidupan, sekaligus juga dari kehidupan itu sendiri.

Jika kita memahami hidup adalah merupakan anugerah dari Shang Maha Hidup, maka Semar merupakan anugerah Shang Maha Hidup yang hidup dalam kehidupan nyata. Tokoh yang diikuti Semar adalah gambaran yang riil, bahwa sang tokoh tersebut senantiasa menjaga, mencintai, dan menghidupi hidup itu sendiri, yaitu hidup yang berasal dari Sang Maha Hidup. Jika hidup itu dijaga, dipelihara, dicintai maka hidup itu akan berkembang mencapai puncak dan menyatu kepada Sang Sumber Hidup, manunggaling kawulo kalawan Gusti

Pada upaya bersatunya kawulo lan Gusti inilah, Semar dan perananannya menjadi penting. Karena di dalam makna yang disimbolkan dan yang terkandung dalam tokoh Semar, orang akan mampu mengembangkan hidupnya hingga mencapai titik kesempurnaan, dan menyatu dengan Tuhan atau Shang Hyang Tunggal.

Selain sebagai simbol sebuah proses kehidupan yang akhirnya dapat membawa kehidupan seseorang kembali dan bersatu kepada Sang Sumber Hidup, Semar menjadi tanda sebuah rahmat Ilahi (Wahyu) kepada titahnya. Ini disimbolkan dengan kepanjangan dari nama Semar, yaitu Badranaya. Badra artinya Rembulan atau suatu keberuntungan yang baik. Sedangkan Naya artinya: adalah perilaku kebijaksanaan. Badranaya artinya : di dalam perilaku kebijaksanaan yang baik, tersimpan sebuah keberuntungan yang baik. Bagai orang kejatuhan rembulan atau mendapat wahyu.

Namun ada pula yang mengartikan Badra sebagai Bebadra yaitu membangun sebuah sarana dari dasarnya, serta Naya dari Nayaka yaitu utusan dalam hal Tata Susila. Jika digabungkan mempunyai makna “Mengemban sifat membangun dan melaksanakan perintah Tuhan demi kesejahteraan manusia.”

Dalam lakon wayang, yang bercerita tentang Wahyu, tokoh Semar Badranaya menjadi rebutan para Raja dan Ksatria. Karena dapat dipastikan dengan memiliki Semar Badranaya, maka Wahyu akan berada dipihaknya.

Dalam hal ini sangatlah menarik, karena ada dua sudut pandang yang berbeda. Ketika para Raja, Ksatria, dan para pendeta memperebutkan Semar Badranaya dalam usahanya mendapatkan Wahyu. Sudut pandang pertama, mendudukkan Semar Badranaya sebagai saran fisik untuk sebuah target. Mereka menyakini bahwa dengan memboyong Semar Badranaya, Wahyu akan mengikutnya sehingga dengan sendirinya Sang Wahyu akan didapat. Sudut pandang ini kebanyakan dilakukan oleh kelompok Kurawa atau tokoh-tokoh dari sebrang, atau juga tokoh-tokoh lain yang menginginkan jalan pintas, mencari enaknya sendiri. Yang penting mendapat Wahyu, tanpa harus menjalani lelaku yang rumit dan berat.

Sudut pandang yang kedua adalah mereka yang mendudukkan Semar Badranaya sebagai sarana batin untuk sebuah proses. Konskwensinya mereka mau membuka hati agar Semar Badranaya masuk dan tinggal menyertai dalam kehidupanya. Sehingga dapat berproses bersama meraih Wahyu. Pandangan ini adalah kelompok dari keturunan Sapta Arga. Dari kedua sudut pandang inilah dibangun konflik, dalam usahanya memperebutkan Wahyu. Dan tentu saja berakhir dengan kemenangan kelompok Sapta Arga. Tetapi kita yang notabenya adalah penganut aliran dari Sapta Arga justru merasa kurang yakin dan ragu. Kalaupun kita telah menyakini benar-benar tentang itu, mengapa prinsip dan laku kita jauh dari kelompok Sapta Arga? Kita masih selalu dan selalu mencari enak dan kepenak. Sejauh mana anda mencari hal itu, tentu tak akan anda dapatkan karena itu adalah kepuasan. Dan rasa puas tidak akan pernah berhenti, selama kita memahami segala sesuatu yang masih berbentuk fisik.

Mengapa Wahyu selalu jatuh kepada keturunan Sapta Arga? Karena keturunan Sapta Arga selalu mengajarkan perilaku kebijaksanaan. Di kalangan keturunan Sapta Arga, ada sebuah warisan tradisi spiritual yang kuat dan konsisten dalam hidupnya. Tradisi itu antara lain : sikap rendah hati, suka menolong sesama., tidak serakah, melakukan tapa, mengurangi makan dan tidur, serta lelaku batin yang lainnya. Karena tradisi-tradisi itulah keturunan Sapta Arga menjadi kuat, kemudian diasuh oleh Semar Badranaya. Yang menjadi pertanyaan saya sekarang adalah : mungkinkah kita bisa mewarisi tradisi itu ditengah-tengah kehidupan yang pragmatis?

Masuknya Semar Badranaya dalam setiap kehidupan, menggambarkan masuknya Sang Penyelenggara (Shang Hyang Maha Gesang) di dalam hidup itu sendiri. Maka sudah sepantasnya anugerah yang berwujud Wahyu itu akan bersemayam di dalamnya. Karena apa yang tersembunyi dibalik tokoh Semar adalah wahyu. Wahyu yang disembunyikan bagi orang-orang yang tamak dan dibuka bagi orang-orang yang hatinya merunduk dan melakukan perilaku kebijaksanaan. Seperti yang telah dilakukan oleh keturunan Sapta Arga.
Di dalam buku lain, tepatnya Filosofi Jawa saya menemukan catatan yang mengungkap Badranaya. Bebadra: “membangun sarana Dari dasar.”, Nayoko : “Utusan mangrasul, atau caroko”. Di situ disebutkan artinya: Mengembani sifat membangun dan melaksanakan perintah Tuhan demi kesejahteraan manusia semesta alam.

Ciri-ciri sosok Semar
Adapun ciri-ciri Semar menurut fisiknya, berkuncung seperti anak-anak namun berwajah tua, Semar tertawanya selalu diakhiri nada tangisan. Matanya menangis namun mulutnya tertawa. Semar selalu digambarkan berdiri namun seperti jongkok. Semar tidak pernah memberi perintah, namun selalu memberikan konskuensi atas nasehatnya.


Dalam kebudayaan Jawa, Semar adalah kepala Punakawan yang setia mengasuh keluarga Pandawa. Sosok yang selalu dimintai nasihat dan memang nasihatnya adalah cerminan dari kebenaran, keadilan dan kebijaksanaan. Dikenal sebagai pribadi yang sangat sederhana, penuh misteri namun dipuja. Mengapa? Karena Ia merupakan pengasuh yang sepi ing pamrih rame ing gawe, artinya dalam menolong orang lain, baik itu berupa pertolongan fisik ataupun sekedar nasihat, ia tidak pernah meminta imbalan atas jasanya. Namun, jika ia melihat ada yang kesusahan, tidak diminta pun ia akan memberikan pertolongan dan memberikan apapun yang ia punya. Karena sebenarnya ia adalah seorang Dewa yang dihormati oleh semua Dewa, menitis ke bhumi untuk memayu hayuning bawono, memelihara kedamaian di bhumi.



Sosok Punokawan
Dalam perkembangan selanjutnya, hadirnya Semar sebagai pamomong keturunan Sapta Arga tidak sendirian. Ia ditemani oleh ketiga anaknya, yaitu : Gareng, Petruk, Bagong. Keempat abdi tersebut dinamakan Punakawan. Dapat disaksikan hampir pada setiap pagelaran wayang kulit purwa, akan muncul seorang Satria keturunan Sapta Arga diikuti oleh Semar., Gareng, Petruk, dan Bagong. Cerita apapun yang dipagelarkan, keempat tokoh tersebut menduduki posisi penting. Kisah mereka selalu diawali dari pertapaan Sapta Arga atau pertapaan lainya. Setelah mendapat berbagai macam ilmu dan nasehat-nasehat dari Sang Begawan, mereka turun gunung untuk mengamalkan ilmu yang telah diperoleh, dengan melakukan topo ngrame (tidak memperlihatkan kelebihannya, hanya semata-mata dipergunakan untuk menolong tanpa mengharap imbalan).


Dikisahkan perjalanan Sang Satria dan keempat abdinya memasuki hutan. Ini menggambarkan bahwa sang ksatria mulai memasuki medan kehidupan yang belum pernah dikenal, gelap, penuh semak belukar, banyak binatang buas dan makhluk jahat yang siap menghadangnya, bahkan jika lengah dapat mengancam jiwanya. Namun pada akhirnya Sang Satria, Semar, Gareng, Petruk dan Bagong dapat memetik kemenangan dengan mengalahkan para raksasa, sehingga dapat keluar dari hutan dengan selamat. Berkat Semar dan anak-anaknya Sang Satria dapat menyingkirkan segala penghalang dan berhasil menyelesaikan tugas hidupnya, dengan selamat.


Semar dan putera-puteranya merupakan refleksi atau penjabaran akan sifat-sifat Ilahi yang ikut berproses dalam kehidupan manusia. Agar lebih jelas peranan Semar, maka dilengkapi dengan tiga tokoh lainnya. Ke empat tokoh tersebut merupakan lambang dari Cipta, Rasa, Karsa dan Karya manusia.


Semar mempunyai ciri menonjol pada kuncung putih di kepalanya, sebagai simbol dari pikiran yang bersih, gagasan yang jernih atau cipta. Gareng mempunyai ciri menonjol yaitu bermata kero yang berarti rasa kewaspadaan, tangan cekot melambangkan ketelitian dan kaki pincang yang melambangkan kehati-hatian. Petruk adalah lambang dari kehendak, keinginan atau karsa yang digambarkan dengan kedua tangannya. Jika digerakkan tangan depan menunjuk memilih apa yang akan dikehendaki, tangan belakang menggenggam apa yang telah dipilihnya. Sedangkan karya disimbolkan bagong dengan kedua tangan yang kelima jarinya terbuka lebar. Artinya selalu bersedia bekerja keras. Cipta, Rasa, Karsa dan Karya merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Cipta, Rasa, Karsa dan Karya manusia berada dalam diri pribadi manusia atau jati diri manusia, disimbolkan oleh tokoh Satria.


Gambaran manusia ideal adalah gambaran pribadi manusia yang utuh, manusia paripurna, dimana Cipta, Rasa, Karsa dan Karya dapat menempati posisinya masing-masing dengan harmonis. Untuk kemudian berjalan seiring menuju cita-cita yang luhur. Dengan demikian Satria dan Punakawan mempuyai hubungan yang signifikan. Tokoh Satria akan berhasil dalam hidupnya dan mencapai cita-cita ideal jika didasari sebuah pikiran jernih (cipta), hati tulus dan waspada (rasa), tekad bulat (karsa) dan mau bekerja keras (karya).


Kesamaran dalam sosok Semar merupakan simbol dari apa yang di kehendaki oleh Gusti Kang Murbeng Dumadi / Allah Al Khaliq / Sang Hyang Widhi / Tuhan Yang Maha Pencipta, atas seluruh makhluk yang diciptakanNya. Dan dengan mengenal sosok Semar yang sangat mudah dicerna oleh kita yang tinggal di Nusantara, diharapkan kita dapat mempelajari, memahami, menghayati dan mengamalkan apa yang tersirat di dalamnya. Kenapa kita semua ada di dunia ini, apa yang seharusnya kita lakukan, dan nanti mau ke mana setelah meninggalkan dunia ini.


Ingat, janganlah sekali-kali menganggap agama kalian masing-masing sebagai yang paling benar dan terbaik, karena hal itu akan membutakan hati. Agama ada, hanya sebagai penata kehidupan individu per individu. Jika Anda memaksakan orang lain harus sama dengan agama Anda, atau tingkat pemahaman orang lain harus sama dengan yang Anda pahami, maka Anda belum memahami apa arti Tuhan itu Maha Mengetahui.


Sadarlah saudaraku sebangsa dan se Tanah Air, mari kita tinggalkan kebutaan kita, ke-egoisan kita. Karena hanya dengan keadaan hati bersih seperti bayi dan mengetahui jati diri, kita bisa saling menghormati. Yang pada akhirnya kita benar-benar bisa mempunyai bangsa yang besar, yang menjadi Mercusuar Dunia.

Kamis, 25 Maret 2010

MANTRA AJI-AJI SERI WIDARA

aji ku si seri widara,esemku dewi supraba,
liring ku dewi ratih, sing andulu sing andeleng,
teko demen , teko kangen,
menyang ing jiwaku, saking kersane allah

AJI-AJI INI BERGUNA AGAR SETIAP PEMBICARAAN DAN TINGKAH LAKU KITA DI SEGANI DAN SELALU DI KANGENI ORANG-ORANG

DI BACA SETIAP AKAN BERBICARA ATAU AKAN BERTEMU DENGAN ORANG LAIN

MANTRA PELET AMPUH

ametak ajiku idu geni
gerdo ningkah gerdo pengolah
wit-itan ki pengasih
idu ku , idu geni
soca ki, soca astana kencana
segoro amuk keno idu
gunung kobong keno astana hencana ku
kabeh podo manut
kabeh podo takhluk
kabeh podo edan karo aku
edan kowe karo aku, durung iso sembuh yen ora aku tambani
khasil kajat saking kersa allah


PUASA MUTIH 7 HARI DAN DI BACA 40 HARI TANPA PUTUS

BACAAN AMALAN DO’A WIRID, MANTRA & RAPAL UNTUK AKTIFASI AJIAN ILMU-ILMU KEJAWEN

BACAAN AMALAN DO’A WIRID, MANTRA & RAPAL
UNTUK AKTIFASI AJIAN ILMU-ILMU KEJAWEN

Untuk dapat menguasai suatu ilmu ghoib metafisika supranatural aliran kejawen maka anda diwajibkan mengamalkan atau menjalankan syariat bacaan amalan do’a wirid, mantra, rapalan dan menjalani lelaku khusus untuk aktifasi dan membangkitkan ajian ilmu tersebut. Berikut ini beberapa prasyarat pendahuluan yang harus dilaksanakan sebelum anda mulai menghafal dan mengamalkan do’a wirid, mantra dan rapalan ilmu-ilmu ghoib aliran Islam Kejawen.

  1. Memulai lelaku dengan mandi wajib dan berwudlu secara tertib dan rapi sehingga badan wadag dalam keadaan bersih dan suci.
  2. Lakukan Sholat Sunah dua rakaaat setelah lewat jam 12 malam (Tahajjud) dengan membaca niat : “Usholli Sunnatan Ro’ataini Lillahi Ta’alla”
  3. Selesai Sholat, mengucapkan Istighfar “Astaghfirullahal ‘adhziim” 100x.
  4. Membaca Sholawat Nabi : “Allahuma Sholli’Alla Muhammad, Wa’alaa Ali Muhammad” sebanyak 100x.
  5. Bertawasul dengan khusu’ membaca do’a sebagai berikut :
  • Illa hadlrotin Nabiyya Muhammad Shollalahu ‘alaihi Wasallam, Syai-u Lillahi … dilanjutkan membaca Alfatehah 1x.
  • Illa hadlrotin malaikatil mukorobin Wasi saadatinaa Abu Bakar, Wa Umara, Wa Usman, Wa Ali Rodiyallohu ‘anhum, Syai-u lillahi … membaca Alfatehah 1x.
  • Illa hadlrotin Nabiyyil Ilyas AS, Wa illa Nabiyyil Khidir AS Syai-u lillahi … membaca Alfatehah 1x.
  • Illa hadlrotin Auliyallohi Ta’alasyayidinal Abdul Qodir Djaelani, Wa Illa Kanjeng Sunan Kalijaga, Kanjeng Sunan Malik Ibrahim, Kanjeng Sunan Bonang, Kanjeng Sunan Ampel, Kanjeng Sunan Giri, Kanjeng Sunan Muria, Kanjeng Sunan Kudus, Kanjeng Sunan Drajat, Kanjeng Sunan Gunung Jati, Syai-u lillahi … membaca Alfatehah 1x.
  • Khususon ilaaruhi al ustadz Ahmad Ismail Hamdani Syai-u lillahi … membaca Alfatehah 1x.
Setelah anda selesai bertawassul selanjutnya anda bisa memulai mengamalkan bacaan do’a wirid, mantra atau rapalan sesuai dengan ilmu ghoib kejawen yang anda kehendaki. Sebagai aktifasi dan latihan awal sebaiknya dalam mengamalkan do’a wirid tersebut dilakukan dengan posisi duduk bersila, penuh konsentrasi dan mengatur pernafasan dalam ruangan yang bersih dari haddas & kotoran najis. Selanjutnya rapalan wirid tersebut dapat anda amalkan kapan saja & dimana saja saat anda membutuhkan.