Sumpah Pemuda merupakan salah satu yang tercatat dalam sejarah Bangsa Indonesia. Jika kita mendengar kata “sumpah pemuda” maka yang ada dalam pikiran kita adalah perjuangan para pemuda di masa lampau. Memang benar, Sesuai dengan namanya, Sumpah Pemuda dirumuskan oleh para pemuda. Mereka kemudian menjadikannya sebagai dasar untuk membangkitkan rasa nasionalisme. Para pemuda tidak lagi berjuang sendiri, melainkan bersama-sama. Perlu kita ketahui, Sumpah Pemuda tidak lahir begitu saja. Banyak hal yang melandasi para pemuda bertekad untuk bersatu. Mereka berpikir tidak akan bisa membuat Indonesia merdeka jika berjuang di kelompok sendiri.
Kegagalan
dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia membuat mereka sadar bahwa
rasa nasionalisme harus dipadukan. Karena itu, diadakanlah Kongres
Pemuda I dan II. Mereka menjadi satu, menjadi “Pemuda Indonesia”. Sumpah
Pemuda juga merupakan salah satu tonggak sejarah yang penting bagi
bangsa Indonesia. Seperti kita telah ketahui, ada tiga butir penting
Sumpah Pemuda, yaitu bertanah air satu, berbangsa satu, dan berbahasa
satu. Tiga hal ini merupakan faktor penting bagi negara kita. Di bawah
ini adalah isi dari sumpah pemuda secara lengkap :
SOEMPAH PEMOEDA
Pertama :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE, TANAH AIR INDONESIA
Pertama :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE, TANAH AIR INDONESIA
Kedua :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA, MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE, BANGSA INDONESIA
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA, MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE, BANGSA INDONESIA
Ketiga :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGJOENJOENG BAHASA PERSATOEAN, BAHASA INDONESIA
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGJOENJOENG BAHASA PERSATOEAN, BAHASA INDONESIA
Djakarta, 28 Oktober 1928
Setiap
kalimat dari sumpah itu benar-benar membakar setiap hati dari segenap
warga Indonesia pada saat itu. Kata-kata yang bersejarah bagi semua
bangsa Indonesia pada saat itu. Lalu bagaimana dengan pemuda saat ini?
Apakah hanya dengan mendengar atau menbaca kalimat tersebut dapat
membakar hati dari segenap warga Indonesia khususnya pemuda Indonesia?
Tidak cukup dengan itu, tetapi kita juga harus mengetahui makna dari
sumpah pemuda tersebut.
Akan
tetapi, terkadang kita dibuat sedih dengan kenyataan para pemuda
Indonesia saat ini. Semangat mengisi kemerdekaan mereka sangat kecil,
kadang malah merusak. Hanya karena sedikit salah paham, para pemuda
sekarang bisa tawuran. Tawuran antarpemuda tidak mengenal lokasi dan
tingkat kedewasaan. Pemuda desa yang satu rusuh dengan pemuda kampung
yang lain. Ada juga tawuran antar sekolah dan antar universitas. Mereka
menghancurkan semangat Sumpah Pemuda.
Masalah
beberapa pemuda masa kini, bukan hanya emosi yang tak terkendali.
Mereka juga bermental egois dan asyik dengan diri sendiri tanpa peduli
dengan lingkungan. Mereka menjerumuskan diri ke dalam narkoba,
hura-hura, dan pesta-pora.
Menurut
afgian dalam blognya afgian.wordpress.com mengatakan bahwa ada satu
kata untuk menggambarkan betapa kecilnya pengaruh sumpah pemuda bagi
pemuda jaman sekarang yaitu Ironis. Rasa nasionalis yang terkikis.
Ketidakpedulian terhadap saudara setanah air yang berbeda daerah.
Menurut saya tidak semua pemuda tergambar dalam satu kata tersebut. Itu
hanya mewakili dari beberapa sudut pandang. Karena kita tahu bahwa
setiap pemuda mempunyai cita-cita dan tujuan yang berbeda-beda. Memang
sering kita melihat pemuda jaman sekarang seperti anak “gaul” yang
sering sok-sokan memakai bahasa Inggris, padahal mereka tak tahu apa itu
past tense, present tense, atau aturan-aturan dasar dan kecil di dalam
bahasa inggris lainnya, atau mungkin para mu’alim agama islam yang asyik
ber- ane dan ber- antum ria. Padahal mereka tak mengerti apa itu
maf’ul, fi’il, ataupun fa’il dengan bagus. Tetapi jika mereka tetap
mempertahankan bahasa Indonesia, maka dengan mereka menggunakan bahasa
asing justru akan meningkatkan kualitas diri mereka.
Tak
jarang juga kita mengkotak-kotak diri kita, misalnya dengan menyebut
aku jawa, aku sunda, aku batak, atau aku papua mungkin. mengapa kita
tidak begitu bangga dengan menyebut aku Indonesia? Yang di masa
Majapahit dan Sriwijaya pernah berjaya. Atau pernah menjadi penguasa
kancah bulutangkis dunia. Pencetus konferensi tingkat tinggi asia
afrika. Pemenang pertempuran melawan sekutu di Surabaya pada tanggal 10
november. Dan seabrek sejarah hebat lainnya. “bangsa yang besar adalah
bangsa yang menghargai pahlawannya” masih ingat dengan perkataan bung
Karno itu?
Namun,
kenyataanya malah lain. Kita seakan merasa Indonesia adalah aib bagi
kita. Merasa setiap keburukan di negeri ini adalah karena kita
“indonesia”. setiap kali ada kebodohan masyarakat yang mendarah daging
di dalam diri kita, kita selalu mengatakan, “Yaahh, begitulah, namanya
juga orang Indonesia, gag pernah bener…” hentikan itu, jangan
menyalahkan orang Indonesia. Karena ingat, setiap kata dari kita adalah
do’a.
Tapi,
kenyataan memang tidak bisa diubah begitu saja. Pemuda jaman sekarang
bukanlah pemuda yang tertindas seperti jaman tahun 1928. Pemuda jaman
sekarang bagaikan mayat hidup yang berjalan tanpa arah dan tujuan.
Seperti petikan lirik dari lagu endank soekamti yang berjudul In de hoy
ini, “pemuda-pemudi di jaman sekarang, pergaulan semakin bebas tidak
terkendali, tak perduli siang, tak perduli malam, tak pernah peduli apa
kata semua orang!”. Yus, kita kehilangan diri kita kawan!
Jika
kita lihat sedikit dari beberapa sisi remaja,tak sedikit juga yang
mempunyai tujuan dan cita-cita positif, mereka berprestasi di bidang
akademik maupun non akademik. Kita lihat saja di SMP dan SMA sebagian
siswa aktif dalam Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), bahkan di
perguruan tinggipun tidak sedikit yang mengikuti kegiatan kampus non
akademik, entah itu apa namanya, baik UKM, HIMA ataupun BEM. Mereka
bekerja sama untuk mengadakan kegiatan-kegiatan yang bersifat
kependidikan, keagamaan maupun social, hanya orang – orang yang mampu
bekerja sama dan mempunyai semangat juanglah yang akan bertahan dalam
organisasi tersebut, karena suatu kerjasama dan perjuangan dengan penuh
semangat akan mengantarkan kita mencapai titk puncak yang diinginkan.
Itulah salah satu bukti dari perjuangan mereka di masa sekarang.
Mereka
mampu mengoptimalkan fasilitas yang jauh lebih memadai dibandingkan
dengan masa lampau. Merekalah yang saat ini harus kita optimalkan
sebagai pengemudi generasi muda. sehingga mampu menggerakkan pemuda yang
lainnya. Jadi, kenyataan pemuda saat ini adalah ada yang melupakan
semangat Sumpah Pemuda. Ada pula yang tetap memegang teguh. Yang tetap
setia kita dukung dan mencontohnya. Sementara yang lupa, kita ingatkan
agar kembali ke semangat para pemuda dulu.
Ingat kata-kata ini: Punkrock is about being eighteen!! (kutulis
dalam bahasa Inggris karena kata-kata ini kudapatkan dari jaket import
buatan luar negeri. Hanya untuk menjaga keaslian kug!) Ya, jadi setua
apapun kamu, bagi setiap anak punkrock, tetaplah berpikir layaknya anak
muda umur 18 tahun! Anak umur 18 tahun yang penuh semangat, cita-cita,
dan harapan!!
Bangkitlah pemuda Indonesia!!