LASER Community "Ajang Exppresi, Informasi, Jejaring Pertemanan & Control Social . Sekretariat : JL.Raya Kampak munjungan Km.04 Trenggalek. Cp : 081 259 55 66 78

Rabu, 03 November 2010

Kenakalan Remaja


Kenakalan Remaja


Oleh: AnneAhira.com Content Team

SHARE :   Facebook     Twitter

Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya.

Para ahli pendidikan sependapat bahwa remaja adalah mereka yang berusia 13-18 tahun. Pada usia tersebut, seseorang sudah melampaui masa kanak-kanak, namun masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Ia berada pada masa transisi.

Definisi kenakalan remaja menurut para ahli

  • Kartono, ilmuwan sosiologi
    Kenakalan Remaja atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah juvenile delinquency merupakan gejala patologis sosial pada remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial. Akibatnya, mereka mengembangkan bentuk perilaku yang menyimpang".

  • Santrock
    "Kenakalan remaja merupakan kumpulan dari berbagai perilaku remaja yang tidak dapat diterima secara sosial hingga terjadi tindakan kriminal."

Sejak kapan masalah kenakalan remaja mulai disoroti?

Masalah kenakalan remaja mulai mendapat perhatian masyarakat secara khusus sejak terbentuknya peradilan untuk anak-anak nakal (juvenile court) pada 1899 di Illinois, Amerika Serikat.

Jenis-jenis kenakalan remaja

  • Penyalahgunaan narkoba
  • Seks bebas
  • Tawuran antara pelajar

Penyebab terjadinya kenakalan remaja

Perilaku 'nakal' remaja bisa disebabkan oleh faktor dari remaja itu sendiri (internal) maupun faktor dari luar (eksternal). Faktor internal:
  1. Krisis identitas
    Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi. Pertama, terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam kehidupannya. Kedua, tercapainya identitas peran. Kenakalan ramaja terjadi karena remaja gagal mencapai masa integrasi kedua.

  2. Kontrol diri yang lemah
    Remaja yang tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah laku yang dapat diterima dengan yang tidak dapat diterima akan terseret pada perilaku 'nakal'. Begitupun bagi mereka yang telah mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut, namun tidak bisa mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan pengetahuannya.

Faktor eksternal:
  1. Keluarga
    Perceraian orangtua, tidak adanya komunikasi antar anggota keluarga, atau perselisihan antar anggota keluarga bisa memicu perilaku negatif pada remaja. Pendidikan yang salah di keluarga pun, seperti terlalu memanjakan anak, tidak memberikan pendidikan agama, atau penolakan terhadap eksistensi anak, bisa menjadi penyebab terjadinya kenakalan remaja.
  2. Teman sebaya yang kurang baik
  3. Komunitas/lingkungan tempat tinggal yang kurang baik.

Hal-hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi kenakalan remaja:

  1. Kegagalan mencapai identitas peran dan lemahnya kontrol diri bisa dicegah atau diatasi dengan prinsip keteladanan. Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin figur orang-orang dewasa yang telah melampaui masa remajanya dengan baik juga mereka yang berhasil memperbaiki diri setelah sebelumnya gagal pada tahap ini.
  2. Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya untuk melakukan point pertama.
  3. Kemauan orangtua untuk membenahi kondisi keluarga sehingga tercipta keluarga yang harmonis, komunikatif, dan nyaman bagi remaja.
  4. Remaja pandai memilih teman dan lingkungan yang baik serta orangtua memberi arahan dengan siapa dan di komunitas mana remaja harus bergaul.
  5. Remaja membentuk ketahanan diri agar tidak mudah terpengaruh jika ternyata teman sebaya atau komunitas yang ada tidak sesuai dengan harapan.

Selasa, 02 November 2010

Artikel Menarik Kebohongan Tentang Seks


Artikel, Menarik, Kebohongan, Tentang, Seks
Dewasa ini pengertiang tentang seks yang sebenarnya telah banyak diartikan dengan salah dan sebaliknya malah digunakan untuk kepentigan yang sangat keliru. Oleh karena itu yang akan dibahas dalam artikel ini adalah menguak kebohongan tentang seks, yang nota-benenya nih banyak disalah artikan oleh para remaja.
Remaja sendiri adalah suatu bagian komunitas masyarakat yang sebenarnya tidak mutlak seratus persen disalahkan tentang penyalahgunaan pengertian seks ini. Sebenarnya sih, kalau menurut pribadi nih, faktor utama yang sangat mempengaruhi adalah lebih disebabkan oleh lingkungan disekitar remaja itu sendiri, sehingga mendorong perbuatan yang menyalahgunakan pegertian seks itu sendiri.
Menyinggung tentang seks, tentu kita ingin-nya kan cerdas secara seksual! Nah jika kita merasa mengaku cerdas secara seksual, maka kita juga harus berani dan tegas untuk menyanggah kebohongan yang sering kita dengar selama ini tentang hubungan seksual itu sendiri. Berikut ini beberapa kebohongan tentang seputar hubungan seksual yang mungkin pernah atau sering kita dengar di tengah opini lingkungan tempat kita tinggal:
***Seks sebagai pernyataan cinta
Nah ini nih yang sering menjadi perdebatan di kalangan remaja wanita. Banyak yang beranggapan dengan melakukan hubungan seks maka dapat diartikan sebagai ungkapan rasa kasih sayang. Biasanya cwek-cwek ABG masih memilki asumsi seperti ini nih, sehingga tak jarang bersedia melakukan hubungan pra-nikah dikarenakan sebagai perwujudan pembuktian mencintai pasangannya. Memang ada benarnya, jika seks diartikan sebagai salah satu ungkapan rasa kasih sayang dan cinta, namun dengan syarat ada komitmen yang kuat dan rasa tanggung jawab untuk melakukan hal tersebut, salah satunya dengan cara membuat komitmen untuk menikah. Di luar dari itu, seks sangat tipis jika diartikan sebagai bukti rasa cinta.
***Seks membuktikan existensi diri
Nah, kalau untuk hal yang satu ini biasanya lebih di alami oleh kaum cowok. Dengan melakukan seks maka dirinya beranggapan telah mampu melakukan sesuatu dan dapat lebih dihargai oleh teman-temannya (naik-kin gengsi dalam bahasa gaulnya maksudnya…). Sehingga pemikiran keliru ini menjadi kebiasaan buruk dech,… Missal dengan beranggapan bahwa semakin banyak melakukan seks maka semakin mampu  dan makin hebat dirinya untuk melakukan sesuatu yang lainnya dengan tingkat percaya diri yang lebih tinggi.
Hmm,…Ingat pembuktian bahwa diri kita hebat dan exist memang bagus untuk dapat memenangkan kompetisi dalam kehidupan yang keras ini, namun jika dilakukan dengan hanya banyak melakukan hubungan seks dengan ganti-ganti pasangan merupakan cara yang sangat salah. Malah banyak hal negatif yang datang tidak undang kok! Seperti penyakit kelamin, resiko hamil, dll. Masih banyak cara yang lebih konstruktif dan tentu sangat dianjurkan untuk menentukan bahwa diri kita hebat.
***Seks itu unik maka harus dicoba
Nah dalam hal ini maksudnya, banyak diantara remaja beranggapan bahwa ciuman, seks itu adalah suatu barang baru atau ketrampilan baru, sehingga harus dicoba secepatnya sebelum akhirnya akan dipakai terus menerus! Anggapan ini tentu saja sangat-lah tidak benar. Karena sebenarnya seks tersebut adalah salah satu insting dari manusia yang dapat dilakukan tanpa harus dipelajari atau di-training terlebih dahulu (Kalau belajar nyetir mobil, nah ini baru harus dipelajari,…he4x Lol).
***Seks bermasalah? (Cerai?)
Tentu kita sering mendengar salah satu yang menyebabkan perceraian adalah mandek-nya hubungan seks. Memang seks dalam rumah tangga sangatlah penting, namun sebaiknya dicerna kembali apa sih hakekatnya membina rumah tangga itu pada awalnya? Tentu jawaban yang paling ideal karena adanya rasa kasih sayang antar pasangan dan sebagai komitmennya diwujudkan dengan cara menikah kan! Sehingga tentu sangat disayangkan jika ada perceraian dikarenakan seks tidak berjalan dengan baik, hal ini tentunya sangat mereduksi arti pentingnya cinta sebagai landasan untuk menikah itu sendiri.
Kalaupun di dalam rumah tangga seks tidak berjalan dengan baik, namun karena kita beranggapan bahwa sexs bukan segala-galanya maka hal tersebut tidak menjadi masalah, malah akan lebih mudah diselesaikan karena masih adanya komunikasi yang baik atar pasangan, sehingga masalah hubungan seks tersebut dapat dibicarakan baik-baik dan dicari solusinya bersama-sama tanpa harus menempuh jalur perceraian.
***Seks pra-nikah mendewasakan
Banyak remaja berpikiran bahwa dengan melakukan seks maka akan menjadikan dirinya lebih dewasa dalam kehidupan sehari-hari, semakin banyak melakukan seks maka semakin baik dalam mendewasakan diri. Tentu hal ini adalah opini yang sangat salah dan merupakan salah satu dari jenis kebohongan seks yang sering kita dengar. Banyak hal dan faktor yang dapat menyatakan seseorang telah dewasa atau belum, salah satunya dengan melihat pola tingkah laku, pola pikiran, mampu bertanggung jawab atau tidak, dll. Jadi, seks bukan ukuran untuk menyatakan seseorang dewasa atau tidak-nya!
gaya berhubungan seksual, www seks com, www sek com, Cara melakukan seks, gambar sek, cara berhubungan seks, cerita seks, baju batik remaja, cara untuk kuat dalam melakukan seks, gaya dalam seks